Presidensi G20 Indonesia 2022: "Recover Together, Recover Stronger"

Penulis: Adelia Citra Dwi Trisnawati, Pristian Pratama Angelita (UPN Veteran Jawa Timur)
Dibentuknya
G20 dilatarbelakangi oleh kegagalan G7 dalam menangani permasalahan ekonomi
pada saat itu. Beberapa negara yang memiliki pengaruh yang cukup di bidang
ekonomi atau yang tergolong berpendapatan menengah, bersama-sama berkumpul
untuk merundingkan permasalahan ekonomi global demi mendapatkan hasil yang
memuaskan bagi semua pihak. G20 bisa dikatakan sebagai kelompok informal yang
terdiri dari perwakilan International
Monetary Fund (IMF), World Bank
(WB), 19 negara, dan Uni Eropa. Diawali oleh presiden Amerika Serikat, George
W. Bush pada tahun 2008 yang menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
G20 di Amerika Serikat untuk mengumpulkan respon dari negara-negara terkait
permasalahan atau krisis ekonomi yang terjadi di negaranya. Pemimpin negara
yang termasuk dalam G20 bersepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan secara
reguler. Tuan rumah (presidensi) G20 menggunakan sistem rotasi kawasan dan
berganti setiap tahunnya. Pertemuan selanjutnya berada di Inggris, Kanada,
Korea Selatan, Prancis, Mexico, Rusia, Australia, Turki, Republik Rakyat Tiongkok,
Jerman, Argentina, Jepang, Arab Saudi, Italia, dan pada tahun 2022 diadakan di
negara Indonesia.
Dukungan G20 dalam mengatasi krisis keuangan global pada tahun 2008 berdampak besar pada langkah G20 selanjutnya. Mulai dari dorongan pada peningkatan kapasitas pinjaman IMF, pengembangan bank utama, wajah tata kelola keuangan global juga diubah dengan menginisiasi beberapa hal dalam skala besar. G20 juga membantu pertukaran informasi mengenai pajak. Pada saat ini, ada 139 negara yang bekerja sama untuk menghapuskan penghindaran pajak melalui Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) yang dikeluarkan oleh OECD. BEPS merupakan hasil dorongan G20 yang difinalisasikan pada 2015. Peran yang besar juga ditanggung oleh G20 karena inisiatifnya dalam menangani pandemi, seperti Injeksi penanganan Covid-19, penangguhan pembayaran utang luar negeri untuk negara berpenghasilan rendah, penurunan atau bahkan penghapusan bea dan pajak impor, bea untuk vaksin, disinfektan, hand sanitizer, dan alat medis hingga obat-obatan lainnya. Selain kebijakan pajak dan kontribusinya pada penanganan pandemi, G20 juga berperan dalam isu internasional seperti iklim, pembangunan, dan perdagangan. Dukungan pada gerakan politis juga diserukan dan berujung pada Paris Agreement on Climate Change pada tahun 2015 hingga The 2030 Agenda for Sustainable Development.
Presidensi
G20 Indonesia mengusung tema “Recover
Together, Recover Stronger” dengan pertimbangan dunia yang masih berjuang
untuk pulih akibat tekanan pandemi COVID-19. G20 sebagai perkumpulan utama ekonomi
dunia yang memiliki kekuatan dan kapabilitas ekonomi dan politik untuk
mendorong pemulihan ekonomi global, diharapkan dapat berupaya bersama secara
inklusif untuk mencari solusi pemulihan ekonomi dunia.
Berdasarkan
target tersebut, Presidensi G20 Indonesia berfokus pada 3 sektor prioritas yang
dinilai sebagai kunci pemulihan dunia yang kuat dan berkelanjutan, yaitu:
- Penguatan Arsitektur Kesehatan
Global
Dalam fokus sektor ini, arsitektur
kesehatan global akan diperkuat. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menangani
pandemi COVID-19, namun juga untuk
mempersiapkan dunia untuk lebih tanggap dan berkapasitas baik dalam menghadapi
krisis kesehatan lain di masa depan. Di Indonesia sendiri, sistem kesehatan
dinilai relatif baik, namun masih ada ruang yang perlu ditingkatkan, seperti
produktivitas industri farmasi, kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan serta
rumah sakit masih harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
masyarakat, hingga ketersediaan vaksin yang harus selalu terjaga.
- Transformasi Digital
Presidensi G20 Indonesia
memprioritaskan transformasi digital sebagai salah satu sektor prioritasnya,
seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi di
acara Digital Economy Working Group
(DEWG) Kick Off Meeting, karena ekonomi digital Indonesia yang berpotensi untuk
menopang pemulihan ekonomi global dengan kontribusi sekitar 15,5% dari PDB
dunia. Selain itu, transformasi digital merupakan salah satu solusi utama dalam
menggerakkan perekonomian saat pandemi, serta sebagai salah satu sumber
pertumbuhan ekonomi yang baru. Optimalisasi transformasi ekonomi digital ini
diterapkan di seluruh dunia agar bisa memaksimalkan potensi teknologi digital
di sektor ekonomi.
Dalam presidensi Indonesia ini, transformasi
digital terutama digunakan untuk meningkatkan financial inclusion, dalam bentuk peningkatan kemampuan digital (digital skills), dan literasi digital (digital literacy) untuk memastikan
transformasi digital yang inklusif bagi seluruh negara. Hal ini dilakukan
dengan kolaborasi internasional untuk mendorong inklusivitas dan menjembatani global digital divide, menguatkan
kerjasama global dalam literasi digital yang merupakan hal yang krusial agar
masyarakat dapat memaksimalkan manfaat dari transformasi digital, seperti
pengembangan UMKM sebagai sasaran penguatan kapasitas (capacity building), serta menguatkan kerjasama internasional dalam
membangun ekosistem digital yang aman.
- Transisi Energi
Transisi energi difokuskan untuk
memastikan masa depan yang hijau dan berkelanjutan dan ramah lingkungan sebagai
upaya nyata dalam menangani perubahan iklim (climate change), mengingat saat ini terdapat resiko perubahan iklim
yang dapat dirasakan secara nyata bagi negara-negara di dunia. Presidensi
Indonesia mendorong transisi energi menjadi energi baru dan terbarukan, dengan
mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas dan keterjangkauan.
Momentum
Presidensi G20 Indonesia dapat dimanfaatkan bagi Indonesia sendiri sebagai
katalis pemulihan ekonomi nasional serta sarana memperkenalkan pariwisata dan
produk unggulan dalam negeri. Untuk mendukung agenda ini, Kementerian
Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Kamar Dagang dan
Industri Indonesia (Kadin) bekerjasama dengan menandatangani Perjanjian Kerja
Sama tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Kegiatan Pendukung dalam Rangka
Presidensi G20 Indonesia 2022. Melalui perjanjian ini, BKPM berkomitmen untuk
menyampaikan informasi agenda kegiatan perundingan Trade, Investment and Industry Working Group pada G20, dengan side event yang dirangkai dalam kegiatan
pertemuan B20.
Presidensi
G20 Indonesia sendiri akan dilaksanakan dengan prinsip inklusivitas dan
transparan hingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Dimana Presidensi
Indonesia turut mengundang negara-negara tamu serta organisasi internasional
untuk berpartisipasi, sebagai aktualisasi prinsip inklusivitas “leave no one behind” yang merupakan
prioritas kepemimpinan Indonesia di G20.
References
Anggela, N. L. (2022, March 3). Presidensi G20 Indonesia: BKPM dan Kadin Teken Perjanjian Kerja Sama.
Ekonomi Bisnis.com. Retrieved April 22, 2022, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20220303/9/1506554/presidensi-g20-indonesia-bkpm-dan-kadin-teken-perjanjian-kerja-sama
Aprilia, D. P. S. S. (2022, March 7). Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pemulihan Global Secara Inklusif.
Direktorat Jenderal Pajak. Retrieved April 22, 2022, from
http://pajak.go.id/id/artikel/presidensi-g20-indonesia-momentum-pemulihan-global-secara-inklusif
Bank Indonesia. (2021, October 31). Presidensi G20 Indonesia 2022. Bank Indonesia. Retrieved April 22,
2022, from https://www.bi.go.id/id/g20/Default.aspx
Indonesia Usung Semangat Pulih
Bersama Dalam Presidensi G20 Tahun 2022. (2022, October 1). Kementerian
Luar Negeri. Retrieved April 22, 2022, from
https://kemlu.go.id/portal/id/read/3288/berita/indonesia-usung-semangat-pulih-bersama-dalam-presidensi-g20-tahun-2022
Kementerian Keuangan. (2022, February 16). Sesuai Arahan Presiden, Presidensi G20
Indonesia Fokus pada Tiga Hal Ini. Kementerian Keuangan. Retrieved April
22, 2022, from
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/sesuai-arahan-presiden-presidensi-g20-indonesia-fokus-pada-tiga-hal-ini/
Kharisma, A. (2022, January 6). Menlu: Indonesia Akan Bawa G20 Jadi Katalis Pemulihan Global. Detik
News. Retrieved April 4, 2022, from
https://news.detik.com/berita/d-5887130/menlu-indonesia-akan-bawa-g20-jadi-katalis-pemulihan-global?_ga=2.132275918.1371477548.1650609058-2144849104.1628517627
Prastyo, M. Y. (2022, March 16). Menlu Ungkap 3 Fokus Kerja Sama Ekonomi Digital di Presidensi G20.
detikFinance. Retrieved April 22, 2022, from
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5986062/menlu-ungkap-3-fokus-kerja-sama-ekonomi-digital-di-presidensi-g20
SHERPA. (2022). Sejarah
Singkat G20. G20 Indonesia. Retrieved April 22, 2022, from
https://sherpag20indonesia.ekon.go.id/sejarah-singkat-g20
0 Comments