Pengaruh Kebijakan Singapura Dalam Meningkatkan Perekonomian Singapura pasca COVID-19.

1.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Penelitian ini dibentuk untuk memberikan
informasi dan menganalisa bagaimana keberhasilan pemerintah Singapura dalam
membuat kebijakan dalam merespon pandemic COVID-19 dan juga bagaimana
pemerintah Singapura mengembangkan perekonomian negara Singapura pasca COVID-19
yang dirasakan seluruh di dunia. Pandemi virus corona telah menjangkau setiap
negara di dunia. Maka penelitian ini bertujuan mendeskriptifkan kausalitas yang
terjadi dari kebijakan pemerintah Singapura yang meningkatkan perekonomian Singapura
pasca COVID-19. COVID-19 penyebarannya telah membuat ekonomi dan bisnis
nasional menghitung biayanya, karena pemerintah berjuang dengan langkah-langkah
kebijakan baru untuk yang disesuaikan pada masa pandemic untuk mengatasi
penyebaran virus. Terlepas dari pengembangan vaksin baru, banyak yang masih
bertanya-tanya seperti apa pemulihan itu nantinya. Pandemi COVID-19 adalah
krisis sosial dan ekonomi seperti halnya krisis kesehatan menjadi dampak yang
sangat parah dan menjangkau secara global, dari penutupan sekolah hingga
industri yang bangkrut, jutaan pekerjaan hilang, interaksi yang terbatas dan
masih banyak lagi. COVID-19 mengancam akan memperluas ketidaksetaraan di
mana-mana, kemiskinan global, energi bersih dan banyak lagi (The Organization for Economic Cooperation and
Development, 2020).
Mengapa kebijakan pemerintah itu sangat
krusial dalam kesejahteraan perekonomian negara? Pada dasarnya, kebijakan adalah seperangkat hukum, pedoman, dan
tindakan yang diputuskan dan diambil oleh pemerintah untuk bekerja demi
kepentingan masyarakat. Terkhusus di pandemic ini kebijakan pemerintah
sangatlah krusial karena pandemic COVID-19 ini sangat mempengaruhi menurunnya
perekonomian suatu negara. Konsekuensi pada sector ekonomi dari pandemi
COVID-19 memerlukan tanggapan ataupun kebijakan yang cepat untuk menjaga
ekonomi tetap stabil dan memungkinkan masyarakat mempertahankan pekerjaan dan
pendapatan mereka. Kemampuan dan sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan
barang dan jasa publik yang dibutuhkan oleh rakyatnya, seperti perawatan
kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan layanan publik fundamental,
diperoleh ketika ekonomi berkembang dan negara dapat mengenakan pajak atas
pendapatan tersebut. Inilah pentingnya kesejahteraan ekonomi yang dimana bisa
berdampak secara global bagi kebaikan masyrakat di negara tersebut
COVID-19 tidak diragukan
lagi merupakan krisis terburuk pada abad ini. COVID-19 telah merenggut lebih
dari 6,6 juta jiwa sejauh ini di seluruh dunia
Di seluruh dunia,
negara-negara berjuang untuk menyeimbangkan antara kehidupan dan mata
pencaharian. Mereka mengadopsi beberapa pendekatan yang mungkin dapat
memaksimalkan mata pencaharian dan berusaha membuka perbatasan secepat mungkin,
menurunkan tekanan besar pada sistem perawatan kesehatan dan kematian yang
lebih tinggi dan upaya yang lain adalah mencegah penyebaran virus secara
massive untuk meminimalkan penyebaran virus, tetapi dengan biaya ekonomi yang
lebih besar. Singapura telah beralih ke kehidupan New Normal dengan COVID-19. Kajian ini menjelaskan refleksi
pemerintah tentang pelajaran penting yang bisa diambil setelah bergulat dengan
pandemi selama tiga tahun. Di mana kebijakan pemerintah Singapura telah
melakukannya dengan baik, pemerintah maupun elemen masyrakat harus memperkuat
pencapaian ini untuk masa depan.
Salah satu kebijakan penting yang
membedakan Singapura dalam menanggapi COVID-19 adalah upaya pelacakan kontak
yang komprehensif melalui penggunaan teknologi. Singapura mengembangkan dan
menerapkan program TraceTogether, yang menggabungkan aplikasi seluler dan token
yang dapat dipakai untuk memfasilitasi pelacakan kontak yang efisien. Aplikasi TraceTogether menggunakan teknologi Bluetooth untuk bertukar data jarak
terenkripsi antar perangkat. Ini merekam kontak dekat dengan pengguna aplikasi
lain dan menyimpan datanya secara lokal di perangkat pengguna. Jika seorang
pengguna dites positif COVID-19, mereka dapat memilih untuk membagikan data
mereka kepada Kementerian Kesehatan, memungkinkan identifikasi cepat dan
pemberitahuan kontak dekat yang mungkin berisiko. Ini membantu memutus rantai
penularan dan menahan penyebaran virus Pemerintah Singapura melakukan upaya
untuk mendorong adopsi aplikasi TraceTogether
secara luas, termasuk mendistribusikan token yang dapat dikenakan kepada
individu yang tidak memiliki smartphone.
Token melakukan fungsi pelacakan kontak yang sama dengan aplikasi. Inisiatif
pelacakan kontak ini efektif dalam melengkapi upaya pelacakan kontak manual,
memungkinkan identifikasi cepat dan karantina individu yang berpotensi
terinfeksi (Yang Boon
Quek, Director, n.d.).
Ini telah berkontribusi pada
kemampuan Singapura untuk mendeteksi dan membendung kelompok infeksi dengan
cepat, meminimalkan risiko penularan komunitas. Penggunaan pelacakan kontak
yang didukung teknologi juga telah diperluas ke area lain, seperti sistem SafeEntry, yang mengharuskan individu
untuk check-in menggunakan smartphone atau token mereka di berbagai tempat
umum. Sistem ini membantu pelacakan kontak yang efisien dengan memberikan
catatan kunjungan individu ke lokasi tersebut. Pendekatan Singapura untuk
pelacakan kontak melalui program TraceTogether
dan inisiatif terkaitnya menunjukkan penekanan negara tersebut pada pemanfaatan
teknologi untuk meningkatkan respons kesehatan masyarakatnya terhadap pandemi.
Kebijakan ini berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengelola kasus
COVID-19, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemampuan Singapura untuk
mengendalikan penyebaran virus.
Menurut data dari (On, 2020) COVID-19 secara angka sebagai
berikut:
1.
Dampak
COVID-19 pada Singapura:
a.
2.202.214
kasus COVID-19
b.
1.711
korban jiwa
c.
PDB
Singapura menyusut 3,9% pada tahun 2020 tetapi tumbuh 8,9% pada tahun 2021
d.
Total
pekerjaan pada tahun 2020 menyusut sebesar 181.000 tetapi tumbuh 242.100
sepanjang tahun 2021 hingga Sep 2022
Total kedatangan pengunjung luar negeri (dalam juta):
Rata-rata penumpang harian di angkutan umum (dalam juta):
2.
Bagaimana tanggapan pemerintah
singapura terhadap COVID-19:
·
Ekonomi
1.
$72,3 miliar dihabiskan pemerintah
Singapura dalam melawan COVID-19 selama tahun 2020 dan 2021
2.
Pada April 2022, sekitar
200.000 program pekerjaan dan keterampilan yang di inisiasi langsung oleh
SGUnited.
3.
Per Mei 2022, lebih dari
744.000 pencari kerja telah dipekerjakan dengan dukungan dari Insentif
Pertumbuhan Pekerjaan
·
Layanan Kesehatan Masyarakat
1.
82% masyrakat Singapura yang
memenuhi syarat untuk vaksinasi memiliki perlindungan
2.
92% menerima setidaknya satu
dosis vaksinasi
3.
41.121.400 Antigen Rapid Test
(ART) swab dilakukan kepada masyarakat Singapura
4.
6,2 juta pengguna terdaftar di
aplikasi (TT) TraceTogether yang diciptakan pemerintah Singapura untuk
melakukan pendekatan berbasis elektornik untuk memerangi penyebaran COVID-19.
·
Dukungan Sosial dan Masyarakat
1.
$539 juta disalurkan kepada
sekitar 480.000 penerima bantuan dari pemerintah
2.
Lebih dari 288 kelompok
non-pemerintah bermitra dengan pemerintah untuk mendukung komunitas yang rentan
terhadap COVID-19
3. 20.000 perangkat komputer dipinjamkan kepada siswa yang kekurangan akses digital untuk pembelajaran berbasis daring pada tahun 2020
2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Mengapa Kebijakan Pemerintah Singapura Mampu Meningkatkan Perekonomian
Singapura Pasca COVID-19?
3.
PENELITIAN
TERDAHULU
Penelitian ini juga memaparkan beberapa penelitian
terdahulu yang relevan dengan topic pembahasan tentang kebijakan pemerintah
dalam penanganan COVID-19.
Menurut peneliti (Nugraha, 2022)
yang berjudul “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN
MASYARAKAT (PPKM) DALAM MENANGGULANGI WABAH VIRUS COVID-19 DI KOTA MALANG”,
skripsi ini menjelaskan bahwa komunikasi menjadi indicator keberhasilan
mekanisme kebijakan dari pemerintah pusat ke daerah (kota Malang) dengan
menggunakan arah kebijakan top-down,
komunikasi yang berawal dari pusat menuju ke daerah. Pemerintah pusat
memberikan beberapa cara komunikasi yang bervariatif dan mudah untuk dijangkau
oleh pemerintah daerah melalui jaringan social yang dimana masyrakat pada
umumnya sudah sangat familiar dengan informasi-informasi yang beredar di social
media, oleh sebab itu pemerintah menggunakan social media sebagai alat
komunikasi dalam memantau situasi PPKM dan memberikan sosialisasi terkait kebijakan-kebijakan
pemerintah lainya.
Menurut peneliti (Tegar, 2022)
yang berjudul “KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN INDONESIA TERKAIT PEMBATASAN PERLINTASAN
ORANG ASING MASUK KE WILAYAH INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID 19”, menurut
peneliti kebijakan mobilisasi WNA di indonesia berasal dari kelalaian
pemerintah dalam menangani kasus pertama COVID-19 yang dimana penyebaran
virus bisa datang melalui WNA yang tidak ada pengecekan ulang terkait kondisi
kesehatanya, maka dari itu pemerintah Indonesia melakukan strategi khusus dalam
menangani pengurangan angka penyebaran virus COVID-19 ini dengan
melakukan penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa, dan Pemberian Izin
Tinggal Keadaan Terpaksa bagi warga negara Tiongkok, lalu pelarangan Sementara
Orang Asing Masuk ke Wilayah Negara Republik Indonesia yang dimana kebijakan
ini tertera pada Permenkumham tahun 2020.
Menurut peneliti (Sari, 2022)
yang berjudul “INOVASI PEMERINTAH KOTA BATU DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR
PARIWISATA DI MASA PANDEMI COVID 19”, menurut peneliti Pandemi COVID-19 sangat
berdampak pada sector pariwisata di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dampak
dari virus ini mencakup dalam berbagai hal mulai dari segi sosial maupun
ekonomi. Dimasa pandemi ini pemerintah terkait harus tetap menjalin hubungan
yang baik dengan stake holder maupun privat sector yang ada. Karena tanpa
adanya dukungan dari pihak lain maka pemerintah akan kesulitan untuk mencapai
tujuannya yakni mengoptimalkan sector pariwisata. Inovasi-inovasi pemerintah
sangat dibutuhkan dalam kemajuan perekonomian sebuah negara ataupun kota dalam meningkatkan
sector pariwisata ini. Dalam contoh kasus pariwisata dari skripsi ini diambil
dari kota Batu yang bernama Sendratari Arjuna Wawahan yaitu acara pentas seni.
Menurut peneliti, COVID-19 bukanlah
penghalang roda perekonomian segala strategi dan inovasi harus dikembangkan
guna meningkatkan perokonomian di masa pandemic COVID-19.
4.
KERANGKA
TEORI
4.1
SEKURITISASI
Teori Securitization
atau sekuritisasi sesungguhnya adalah salah satu varian dari teori keamanan
yang tergolong lebih berkembang dibandingkan teori keamanan tradisional. Teori
keamanan tradisional terfokus pada permasalahan seperti ancaman militer dan
aktor negara sedangkan teori sekuritisasi mengandung pemahaman dan pengertian
yang lebih luas daripada sekedar ancaman tradisional tersebut dengan aktor
utama adalah negara. Kontribusi pendekatan ini telah memperkaya perdebatan tentang
hakikat keamanan dan serta bagaimana keamanan dilakukan.
Menurut Barry Buzan, Ole Waever dan Jaap de Wilde yang
dikenal sebagai kelompok Copenhagen School, dipahami
sebagai suatu proses untuk mengindentifikasi suatu isu masalah keamanan. Pada
hakekatnya sekuritisasi adalah suatu cara pandang dalam memahami atau
memperlakukan isu yang berkembang sebagai suatu bahaya yang luar biasa disertai
ancaman tingkat tinggi di luar batas kewajaran yang ada. Sesungguhnya, teori
sekuritisasi digagas untuk merespon keprihatianan terhadap teori keamanan
tradisional yang memahami kemanan yang sangat state-centric
atau bersifat militeristik (Ole Waever, Barry
Buzan, 1998).
Dalam prakteknya, pendekatan sekuritisasi yang
dilakukan oleh pemerintah ini bisa dikaitkan dengan upaya atau kebijakan yang
memperlakukan suatu permasalahan yang sesungguhnya perlu penanganan yang
‘biasa’ menjadi suatu isu yang sangat mengancam keamanan nasional sehingga
perlu tindakan khusus. Cara-cara yang bersifat militeristik, atau di luar
kewajaran lebih diutamakan. Salah satu contoh adalah pada kasus COVID-19, yang diamana kasus pandemic
COVID-19 ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat namun juga mengancam
kemanan negara dari segi ekonomi dan social. Seiring berkembangnya pemahaman tentang keamanan ada
perkembangan terkait sekuritisasi ialah pada sector ancamannya yaitu tertulis
pada buku (Buzan, 1991) yang dimana ancaman keamanan itu hanya terdiri dari Military
threat, Political threat, Economic threat
and Ecological threat.
Sekuritisasi pada fenomena COVID-19 ini
semakin di perkuat oleh adanya tiga komponen yaitu: existential threats (COVID-19), emergency action
(KEBIJAKAN
PEMERINTAH), and effects on interunit relations by
breaking free of rule (MASYARAKAT) (Ole Waever,
Barry Buzan, 1998). Terlepas dari kelebihan
dan kekurangan serta arti luas dari konsep sekuritisasi, konsep sekuritisasi
dipertimbangkan dalam penelitian ini sebagai perspektif atau pedoman pemerintah
untuk menciptakan integritas dan membentuk kebijakan keamanan nasional. Tingginya
kesadaran pemerintah Singapura dalam mensekuritisasi isu COVID-19 yang terlihat dari kebijakan pemerintah Singapura yang melakukan
vaksinasi secara massive di Singapura dan patuhnya masyarakat terhadap
kebijakan pemerinta adalah bukti nyata keberhasilan pemerintah Singapura dalam
menangani permasalahan COVID-19 di Singapura.
4.2 ECONOMY SECURITY
Buzan,
Weaver dan Wilde menawarkan konsep sekuritisasi yang melihat keamanan sebagai
sebuah proses pembingkaian sebuah isu berawal dari aktor sekuritisasi melihat
sebuah masalah yang dinilai dapat mengancam objek yang dilindungi. Dalam hal
ancaman di sektor ekonomi, ketidakstabilan ekonomi termasuk salah satu isu yang
perlu diidentifikasi oleh negara untuk mengambil tindakan-tindakan
antisipasinya. Buzan (Ole Waever, Barry Buzan, 1998)
merasa bahwa keamanan ekonomi terletak pada perdebatan sengit yang menganggap
hubungan antara struktur politik anarkis dan struktur ekonomi pasar. Berbagai
pendekatan telah melihat posisi negara dan masyarakat dalam kaitannya dengan
pasar, serta situasi dimana pelaku ekonomi individu memiliki tuntutan mereka
sendiri beserta hubungannya dengan pasar. Buzan (Buzan, 1991)
menyatakan bahwa keamanan ekonomi terkait dengan akses ke sumber daya,
keuangan, dan pasar yang diperlukan untuk mendukung tingkat kekayaan dan kekuasaan
yang dapat diterima di negara. Keamanan ekonomi memiliki arti yang lebih luas
sehingga peran ekonomi dalam ketahanan nasional dapat dilihat dari perspektif
ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari sudut pandang ekonomi makro, masalah
tersebut membahas anggaran negara dan mempertahankan stabilitas ekonomi negara.
Perspektif ekonomi mikro berfokus pada memastikan kondisi kekayaan umum bagi
masyarakat dan dukungan komponen keamanan ekonomi secara nasional lainnya (Cuza, 2015).
Pemerintah
Singapura telah menerapkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan ketahanan
ekonomi selama pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa langkah utama (Kumar & Siddique, 2010):
1. Skema
Dukungan Pekerjaan (JSS): Skema Dukungan Pekerjaan adalah program subsidi upah
yang memberikan dukungan finansial kepada bisnis untuk mempertahankan dan
membayar karyawan mereka. Pemerintah ikut mendanai sebagian dari gaji karyawan
untuk meringankan beban keuangan bisnis dan melindungi pekerjaan.
2. COVID-19
Support Grant (CSG): Hibah Dukungan COVID-19 memberikan bantuan keuangan kepada
warga Singapura yang kehilangan pekerjaan atau mengalami kehilangan pendapatan
yang signifikan akibat pandemi. Ini membantu individu dan keluarga memenuhi
kebutuhan dasar mereka dan memastikan tingkat keamanan pendapatan tertentu
selama masa-masa sulit ini.
3. Enhanced
Workfare Income Supplement (WIS): Pemerintah meningkatkan Workfare Income
Supplement, yaitu skema yang mendukung pekerja berupah rendah. Peningkatan
tersebut mencakup peningkatan pembayaran tunai dan kriteria pendapatan
kualifikasi yang lebih tinggi untuk memberikan dukungan pendapatan tambahan
bagi pekerja yang membutuhkan.
4. Tindakan
Keringanan Sewa: Pemerintah memperkenalkan langkah-langkah keringanan sewa
untuk mendukung bisnis, terutama UKM, dengan memberikan keringanan sewa untuk
properti komersial yang dimiliki oleh lembaga pemerintah. Ini membantu
mengurangi tekanan keuangan pada bisnis dan mendukung keberlanjutan mereka
selama penurunan ekonomi.
5. Skema
Pembiayaan Perusahaan: Pemerintah memperkenalkan berbagai skema pembiayaan
untuk memberi bisnis akses ke modal selama pandemi. Skema ini mencakup program
pinjaman, asuransi pinjaman, dan hibah yang membantu bisnis mempertahankan
operasinya, mempertahankan pekerjaan, dan meningkatkan ketahanan bisnis.
Negara
yang hampir kekayaannya berasal dari bidang investasi seperti Singapura pun
terpaksa berhenti sejenak dan fokus pada kebijakan baru dalam menangani krisis
ekonomi ini. Oleh sebab itu keamanan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah
sangat tinggi agar dapat mengembalikan perekonomian Singapura stabil dan dapat
kembali hidup normal yang jauh dari jarak social yang harus dilakukan oleh
masyaraka, melalui kebijakan-kebijakan yang guananya menyelesaikan penyebaran
COVID-19 secara massive.
5.
METODE
PENELITIAN
Metode Penelitian
merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan,
pengolah data, dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian
tertentu. Metode Penelitian ini merupakan sebuah design atau rancang yang
berisi subyek atau obyek yang akan diteliti, teknik-teknik analisis data,
prosedur pengumpulan, dan analisis data yang berkenaan dengan fokus masalah
tertentu. Penulis dalam penelitian ini menggunakan Menggunakan Metode Penelitian
Kualitatif yang berarti suatu penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisa
fenomena, peristiwa, dan aktifitas social. Sehingga penulis disini mengumpulkan
informasi-informasi yang akan mendukung penelitian ini.
5.2
JENIS
PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan
untuk menganalisa peneliti ini ialah Deskriptif yang berarti Teknik yang
digunakan seorang peneliti untuk menggambarkan kenyataan situasi atau
peristiwa. Dalam peneltian ini pemerintah Singapura dengan kebijakannya adalah
variable dependent yaitu yang perilakunya hendak di deskripsikan atau akibat,
lalu peningkatan perekonomian Singapura menjadi variable independent yaitu
dampaknya terhadap unit analisa yang hendak diamati.
5.2 TEKNIK PENGUMPULAN
Penulisan melakukan
analisis data dengan teknik library research atau studi pustaka, yaitu
mengumpulkan data berupa informasi-informasi melalui buku, laporan, jurnal,
e-book, working paper, artikel dan berita online yang berkaitan dengan
permasalahan yang penulis teliti. Sehingga Teknik ini dapat mendukung data-data
untuk menganalisa topik utama penelitian tersebut.
5
BATASAN
WAKTU
Batasan waktu yang
digunakan penelitian dibatasi hanya dalam kurun waktu 2020-2022, karena
pandemic covid-19 teradi pada tahun tersebut, dan WHO telah memutuskan COVID-19
benar – benar di katakan aman pada 5 mei 2023 lalu.
6
ARGUMEN
DASAR
Berdasarkan Kerangka
Teori yaitu Sekuritisasi dalam sector keamanan ekonomi maka yang akan dianalisa
ialah pengaruh kebijakan pemerintah Singapura dalam meningkatkan perekonomian
pasca COVID-19, Sekuritisasi adalah pendekatan yang melibatkan pembingkaian isu
sebagai masalah keamanan untuk memobilisasi tindakan dan sumber daya luar biasa
untuk pengelolaannya. Dalam konteks COVID-19, sekuritisasi dapat dilihat sebagai
pemerintah yang melakukan tindakan bahwa pandemi sebagai ancaman keamanan, yang
kemudian memungkinkan mereka mengambil tindakan cepat dan luar biasa untuk
mengatasi krisis secara efektif. Sekuritisasi dalam menanggapi COVID-19 dapat
melibatkan beberapa elemen seperti tindakan darurat dengan mengamankan pandemi,
pemerintah dapat menggunakan kekuatan darurat untuk menerapkan tindakan seperti
penutupan akses keluar masuk negara, pembatasan perjalanan, dan jam malam.
Langkah-langkah ini sering diterapkan untuk melindungi kesehatan masyarakat,
menahan penyebaran virus, dan mengurangi dampak pada sistem perawatan
kesehatan. Alokasi Sumber Daya, Sekuritisasi memungkinkan pemerintah
mengalokasikan sumber daya dengan cepat dan efisien. Ini memungkinkan
pengalihan pendanaan dan tenaga kerja ke bidang-bidang penting seperti
perawatan kesehatan, pengujian, pelacakan kontak, serta pengembangan dan
distribusi vaksin, yang dimana dengan memanfaatkan TraceTogether untuk melakukan pelacakan COVID-19 di keseluruhan
kota. Dengan berhasilnya kebijakan – kebijakan tersebut maka kehidupan normal
akan kembali dengan cepat dan roda perekonomian berjalan dengan baik. Oleh
sebab itu sekuritisasi Singapura dalam merespon COVID-19 berhasil dalam
meningkatkan perekonomian Singapura pasca COVID-19 dengan melihat statistic PDB
yang meningkat dari tahun 2020-2022, tingkat pengangguran yang rendah meskipun
terdampak COVID-19 dan inflasi tercatat 5,1% terhitung pada Desember 2022.
REFERENCES
Buzan, B. (1991). People States and Fear An Agenda For
International.pdf (pp. 1–272).
Cuza, A. I. (2015). Economic Security – New Approaches in
the Context of Globalization.
Kumar, S., & Siddique, S. (2010). The Singapore
success story: public-private alliance fot investment attraction, innovation
and export development (Issue March).
Nugraha, E. P. (2022). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DALAM MENANGGULANGI WABAH VIRUS COVID-19
DI H I KOTA MALANG.
Ole Waever, Barry Buzan, J. de W. (1998). A New Framework
for Analysis.
On, W. P. (2020). White Paper On Singapore’ s Response To
Covid-19: Lessons For The Next Pandemic.
Sari, R. A. P. (2022). Inovasi Pemerintah Kota Batu Dalam
Pengembangan Sektor Pariwisata di Masa Pandemi Covid 19.
Tegar, P. (2022). KEBIJAKAN KEIMIGRASIAN INDONESIA TERKAIT
PEMBATASAN PERLINTASAN ORANG ASING MASUK KE WILAYAH INDONESIA DI MASA PANDEMI
COVID 19.
The Organization for Economic Cooperation and Development.
(2020). COVID-19 crisis response in ASEAN Member States. May,
1–13.
Yang Boon Quek, Director, S. and I. (n.d.). TraceTogether
Token. 3–6.
0 Comments