PEMANFAATAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN UNTUK KEASLIAN DATA DAN PENINGKATAN NILAI EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT

Penulis: Sepana Virqiyan (UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR)
Saat ini teknologi telah berkembang
sangat cepat, bahkan telah mendisrupsi di banyak kehidupan baik di perdagangan,
transportasi, kesehatan, pendidikan, industri manufaktur dan pertanian. Apalagi
di bidang pertanian khususnya kelapa sawit yang selama beberapa akhir ini
menjadi perdebatan dimana-mana. Mulai dari kelangkaan minyak kelapa sawit,
adanya manipulasi data, adanya kampanye hitam dari Uni Eropa yang menyatakan
bahwa industri kelapa sawit Indonesia sangat tidak ramah lingkungan dan lain
sebagainya. Untuk menyelesaikan semua permasalahan ini menurut Menteri
Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa perlu adanya teknologi yang
terintegrasi dan berkelanjutan.
Alasan minyak kelapa sawit hampir
setiap saat diperebutkan, karena Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak
yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di belahan dunia. Kebanyakan
minyak kelapa sawit diproduksi di bagian benua Asia, Afrika, dan Amerika
Selatan, dikarenakan Pohon kelapa sawit membutuhkan suhu yang hangat,sinar
matahri dan curah hujan yang relative tinggi untuk memaksimalkan produksi
(Johan horas, 2017). Dilansir dari Pusat sosial ekonomi dan kebijakan
pertanian menjelaskan bahwasannya Indonesia telah menjadi negara dengan
kemampuan produksi kelapa sawit terbesar di dunia telah mengalahkan Malaysia
yang sebelumnya sempat menduduki nomor satu. Dari 64 juta ton produksi sawit
dunia, Indonesia menyumbang lebih dari setengahnya yaitu 35 juta ton dan
menyumbang 54 persen dari produksi minyak sawit dunia.
Selain permasalahan diatas salah
satu tantangan terbesar apabila kelapa sawit menjadi komoditas terbesar adalah
membangun keterlacakan data yang tepat dan akurat serta sistem berkelanjutan
produksi kelapa sawit. Meskipun telah ada mekanisme keberlanjutan seperti Roundtable
on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan System Indonesian Sustainable Palm
Oil (ISPO) tetapi keterlacakan dan keberlanjutan secara keseluruhan masih
menjadi tantangan bagi seluruh sebagian besar produksi minyak kelapa sawit.
Membangun dan mempertahankan keterlacakan produksi minyak kelapa sawit di
seluruh rantai nilai sangat kompleks karena banyaknya perantara di dalam
produksi, mulai dari segi peraturan, kesadaran konsumen dan lain sebagainya. Tanpa
adanya sistem penelusuran yang transparan dan kuat hampir tidak mungkin untuk
menentukan apakah minyak sawit telah diproduksi secara berkelanjutan. Maka dari
itu untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakanlah pemanfaatan teknologi blockchain.
System Blockchain adalah sistem buku besar kas transaksi
digital yang secara langsung terpusatkan ke jaringan-jaringan komputer sehingga
sangat efektif untuk mencegah manipulasi data dalam pengolahan industri kelapa
sawit (Xiong, 2020). Sehingga kedepannya biaya konfirmasi
pendataan transaksi jauh lebih murah dibandingkan sistem konfirmasi terpusat
oleh manusia.
Pemanfaatkan
karakteristik-karakteristik teknologi blockchain bertujuan untuk
menciptakan mekanisme yang murah, terpercaya dan dapat dilacak. Pada dasarnya,
yang dibutuhkan adalah sistem database yang terintegrasi dan tidak mudah
dimanipulasi untuk menyimpan identitas digital minyak kelapa sawit, yang
kemudian dapat digunakan oleh semua pemangku kepentingan dalam rantai nilai
minyak kelapa sawit mulai dari penyuling hingga konsumen akhir. Saat ini,
sistem untuk memastikan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan masih memakan
biaya yang tinggi dikarenakan harus sering ada audit, monitor dan pelaporan di
keseluruhan rantai nilai minyak kelapa sawit dari kebun hingga proses pembuatan
dan memiliki kemungkinan adanya manipulasi data.
Dengan inisiatif pemanfaatan
teknologi blockchain audit, monitor dan pelaporan hanya akan dilakukan
pada tingkat perkebunan untuk menciptakan identitas digital minyak kelapa
sawit, dan secara tidak langsung mengatasi permasalahan manipulasi di sepanjang
rantai nilai produksi minyak kelapa sawit. Inisiatif ini bertujuan untuk
menggunakan teknologi blockchain yang dirancang dengan
perkembangan teknologi terkini dalam ranah industri teknologi 4,0. Hal ini akan
menjadi solusi yang berbasis teknologi terintegrasi, dan dapat
diimplementasikan di seluruh sektor minyak kelapa sawit, mulai dari sumber (petani
minyak kelapa sawit) hingga konsumen akhir. Inisiatif ini juga akan berdampak
langsung pada peningkatan nilai dan kesadaran mengenai minyak kelapa sawit yang
menjadi sumber energi berkelanjutan.
Pemanfaatan
teknologi blockchain memiliki 2 unsur utama dalam Sustainable Development Goals (SDGs)
yang sudah direncanakan oleh pemerintahan Indonesia khususnya yaitu: pertama
unsur ekonomi, dan kedua unsur lingkungan. Teknologi blockchain mampu membantu
sektor perkebunan kelapa sawit untuk mencapai 2 faktor tersebut dengan baik dan
terencana.
1) Faktor
ekonomi: Masyarakat akan mulai tertarik untuk memulai menginvestasi dan
menanam produksi kelapa sawit dikarenakan sudah adanya pemanfaatan teknologi yang
mewujudkan tranparasi data sehingga kedepannya tidak adanya manipulasi data.
Maka secara tidak langsung perekonomian akan naik diakibatkan mulainya
masyarakat percaya untuk memproduksi kelapa sawit. 2). Faktor lingkungan: Dengan pemanfaatan teknologi blockchain
secara tidak langsung akan menetapkan lahan-lahan perkebunan yang tepat untuk
dijadikan tempat industri kelapa sawit. Pemanfaatan teknologi blockchain
akan memudahkan produsen dan konsumen untuk melacak dan melihat tempat industri
kelapa sawit terletak di kawasan yang aman atau di tempat berbahaya yang dapat
menimbulkan emisi yang berlebihan. Sehingga kedepannya tidak ada lagi stigma
atau pernyataan bahwa industri kelapa sawit dapat merusak lingkungan
dikarenakan diletakkan di tempat yang kurang tepat. Pemanfaatan teknologi ini
menjadi solusi untuk menghapus stigma atau pernyataan tersebut.
Diakhir, penerapan teknologi blockchain
didalam industri kelapa sawit juga menjadi pembuktian kepada Uni Eropa
bahwasannya industri kelapa sawit sangat ramah lingkungan bukan sebaliknya.
Maka diharapkan dengan adanya keterlacakan data yang akurat di dalam industri
kelapa sawit bisa meningkatkan nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia di
kancah internasional khususnya negara Uni Eropa yang selama ini memberikan
kampanye hitam terhadap industri kelapa sawit Indonesia. Kehadiran teknologi blockchain
yang mengintegrasikan sistem industri kelapa sawit Indonesia diharapkan dapat
menyelesaikan semua permasalahan-permasalan yang terjadi saat ini, dan dapat
menjadikan industri kelapa sawit Indonesia menjadi bermutu dan berarti di
kancah internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Dwinda Pratama (2019) ” Post
Truth Dalam Perseteruan Indonesia-Uni Eropa Mengenai Isu Kelapa Sawit” Jurnal Politica
Vol. 10 No. 2
Fajar Delli Wihartiko dan Sri Nurdiat(2021)” Blockchain
Dan Kecerdasan Buatan Dalam Pertanian” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 8, No. 1, hlm.
177-188
Fitri Yutika(2019)” Perilaku Petani Pola Swadaya Dan Plasma Terhadap Praktik Produksi
Kelapa Sawit Berkelanjutan Di Kampar, Riau” Jurnal
Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Vol 7 No. 2 102-112
Johan Horas V. Purba, Tungkot Sipayung (2017) ”Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Dalam Perspektif Pembangunan
Berkelanjutan”Jurnal Masyrakat Indonesia Vol.43 No.1
Antonucci, F.,
Figorilli, S., Costa, C., Pallottino, F., Raso, L., & Menesatti, P. (2019).
A Review on blockchain applications in the agri?food sector. Journal of
the Science of Food and Agriculture, 99(14), 6129-6138.
Lin, W., Huang,
X., Fang, H., Wang, V., Hua, Y., Wang, J., ... & Yau, L. (2020). Blockchain
technology in current agricultural systems: from techniques to
applications. IEEE Access, 8, 143920-143937.
Rachmawati, R.
R. (2021, June). Smart Farming 4.0 Untuk Mewujudkan Pertanian Indonesia Maju,
Mandiri Dan Modern. In Forum penelitian Agro Ekonomi (Vol. 38,
No. 2, pp. 49-67).
Faye, P. S.
(2017). Use of blockchain technology in agribusiness: Transparency and
monitoring in agricultural trade. Adv. Econ. Bus. Manag. Res, 31,
38-40.
Ninda Lutfiani dan Fitra Putri Oganda (2020)” Desain dan
Metodologi Teknologi Blockchain Untuk Monitoring Manajemen Rantai Pasokan
Makanan yang Terdesentralisasi Jurnal Nasional
Informatika Dan Teknologi Jaringan- Vol. 5 No.1 Edisi September
0 Comments