loading...

ORGANIZATION ISLAMIC COOPERATION - CULTURAL ACTIVITY 2023: HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Di tahun 2023 ini, provinsi DKI Jakarta dan Kalimantan Timur dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA 2023). Kegiatan ini merupakan ajang untuk memperkenalkan budaya bagi negara anggota OIC yang akan menjadi tuan rumah.

          Sejarah dari Organization Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sendiri dimulai saat organisasi ini pertama kali dibentuk dalam Pertemuan Pertama Para Pemimpin Dunia Islam di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 Hijriah (25 September 1969). Diadakannya pertemuan tersebut merupakan bentuk respons terhadap peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem, yang sebelumnya terjadi pada tanggal 21 Agustus 1969. Pada tahun 1970, pertemuan pertama Islamic Conference of Foreign Minister (ICFM) atau Menteri Luar Negeri Islam dilaksanakan di Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk mendirikan sekretariat tetap di Jeddah dan akan dipimpin oleh sekretaris jenderal OIC. Hingga saat ini, anggota OIC terus bertambah yang sebelumnya hanya 30 negara anggota pendiri menjadi 57 negara dari seluruh dunia termasuk Indonesia dan negara-negara lain dari kawasan Asia, Arab, dan Afrika. OIC mejadi satu-satunya organisasi antar pemerintah yang mewakili umat Islam di seluruh dunia.

            Tujuan dari OIC sendiri ialah untuk mempererat atau meningkatkan rasa solidaritas Islam yang terjalin diantara negara-negara anggota, selalu mengkoordinasikan dan menyelaraskan kerja sama antara negara-negara anggota, mendukung penuh perdamaian maupun keamanan internasional, serta melindungi tempat ibadah umat islam dan juga ikut mendukung perjuangan masyarakat Palestina. Namun seiring berjalannya waktu, OIC menjelma menjadi suatu organisasi internasional dan berperan sebagai wadah kerja sama diberbagai macam bidang, seperti politik, sosial, ekonomi, budaya dan juga ilmu pengetahuan lainnya antar negara-negara anggota.

Kegiatan Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA) diselenggarakan setiap tahun. Di Indonesia sendiri, OIC-CA mulai diadakan pada tahun 2004 dan pada tahun 2023 ini memiliki kesempatan emas menjadi tuan rumahnya. Acara OIC-CA 2023 yang dilaksanakan di Indonesia pada  7-14 Juli lalu ini dihadiri oleh delegasi-delegasi dari 56 negara yang turut bergabung dalam Organization Islamic Cooperation (OIC). Acara tersebut diinisiasi dan difasilitasi langsung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Dengan mengusung tema utamanya "Merangkul Kebhinekaan dan Memajukan Harmoni untuk Masyarakat Masa Depan yang Lebih Cerah", menjadi peluang bagi Indonesia selaku tuan rumah kali ini untuk dapat menunjukkan berbagai kekayaan budaya dan alamnya. Acara ini juga diharapkan dapat menjadi sarana kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan dan menumbuhkan pemahaman serta kerja sama yang lebih erat di antara negara anggota OKI lainnya yang notabene memiliki budaya dan latar belakang yang beragam.

            Kegiatan OIC ini mendapat respons yang sangat positif dari berbagai macam elemen atau stakeholder tanpa terkecuali masyarakat Kalimantan Timur. Dengan eksistensi OIC ini dipercaya dapat mampu memperkenalkan seni dan budaya yang ada di Kalimantan Timur di kancah internasional, sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya kerja sama yang terjalin suatu saat nanti. Selain itu, event internasional ini dapat juga menjadi wadah untuk memperkenalkan Ibu Kota Negara (IKN) pada perwakilan-perwakilan negara yang tergabung di OIC.

Kemudian, apa saja Agenda dari Organization Islamic Cooperation Culture Activity (OIC-CA) 2023?

1.      Mengenal keragaman budaya Islam

2.      Simulasi diplomasi OKI (Model OIC)

3.      Talkshow

4.      Pertemuan dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

5.      Kunjungan pesantren dan kampus di Kalimantan Timur

6.      City Tour

7.      Kalimantan Timur (KALTIM) Festival

Lalu, bagaimana keterkaitan atau hubungan antara agama dalam hal ini Islam dengan budaya? Sebenarnya agama merupakan bidang yang dapat dibedakan dengan budaya, namun tidak dapat dipisahkan. Agama bernilai mutlak, tidak berubah walaupun mengalami perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya, sekalipun berdasarkan agama dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Oleh karenanya, agama adalah kebutuhan primer, di sisi lain budaya adalah kebutuhan sekunder.  Di lain kata, budaya merupakan media untuk berekspresi hidup beragama.

2 Comments

Leave a comment