loading...

Eksistensi Kebudayaan Indonesia di Tengah Arus Globalisasi

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat kenyataannya berhubungan erat dengan bidang kehidupan lainnya. Adanya perkembangan dalam bidang ekonomi ini salah satunya berhubungan dengan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada bidang teknologi informasi dan komunikasi, dalam tahap untuk memajukan ekonomi perlu adanya suatu hal yang baru atau istilahnya mengalami pengembangan dalam implentasinya. Dalam tahap untuk memajukan teknologi yang diharapkan dapat mempengaruhi perkembangan di bidang ekonomi, perlu dilakukan liberalisasi di hampir seluruh negara. Tanpa adanya sebuah liberalisasi, akibatnya suatu negara akan dikucilkan dari dunia internasional serta akan mengalami kesulitan-kesulitan tersendiri. Konsekuensinya, liberalisasi ini nantinya akan mengubah sistem politik pada suatu negara dan juga mengubah karakter masyarakatnya. Masa liberalisasi inilah yang disebut sebagai masa globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi aspek-aspek kebudayaan internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dan pemikiran dunia. Globalisasi juga dipengaruhi oleh sumber-sumber kebudayaan dari integrasi banyak negara.

Seiring dengan tuntasnya perang dingin, terjadi suatu peristiwa yaitu revolusi industri dimana dari peristiwa ini menyebabkan munculnya globalisasi. Globalisasi sendiri mengubah pelaku atau pemeran dalam hubungan internasional dan hal ini menyebabkan semakin rumitnya hubungan antara suatu negara dengan negara yang lain. Terdapat dua pandangan dalam memberi makna pada globalisasi yaitu dari segi positif dan dari segi negatif. Dari segi positif, globalisasi memiliki makna yaitu suatu proses yang nantinya menciptakan mesyarakat dunia yang memiliki toleransi tinggi serta memiliki sifat tanggung jawab. Sedangkan makna globalisasi dari segi negatif yaitu globalisasi dilihat seperti wujud baru dari kolonialisme yang berasal dari negara maju yang berupaya untuk menekan beberapa bentuk budaya.

Dalam pengimplementasiannya, globalisasi memiliki definisi yang beragam menurut banyak orang. Schlote mendefinisikan globalisasi dengan berbagai makna yaitu internasionalisasi, liberalisasi, universalisasi, westernisasi dan deteritorialisasi. Internasionalisasi yaitu adanya ketergantungan atar negara serta naiknya tingkat interaksi lintas batas. Makna dari liberalisasi yaitu suatu tahapan guna mengalihkan larangan-larangan yang disusun oleh negara dengan tujuan untuk pembentukan ekonomi dunia yang lebih terjamin. Makna yang ketiga, universalisasi, yaitu meluasnya beraneka jenis obyek serta pengalaman yang berasal dari masyarakat di seluruh dunia. Terakhir ada deteritorialisasi yang memiliki makna lebih mengarah kepada kritik terhadap proses globalisasi yang dipandang merupakan suatu proses penjiplakan budaya barat atau malah dianggap sebagai upaya pemaksaan terhadap sistem budaya, sistem politik dan sistem ekonomi negara barat dalam kacamata dunia.

Globalisasi dapat menyebabkan perubahan kebudayaan dari suatu negara karena perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal atau tradisional, dimana hal ini disebabkan karena masuknya budaya asing ke dalam suatu negara. Berkaitan dengan hal itu, sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu, sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus tetap dijaga keasliannya dengan cara menumbuhkan semangat nasionalisme, menanamkan nilai pancasila, dan melaksanakan ajaran agama dengan baik.

Masuknya globalisasi ke Indonesia memberikan dampak positif dan negatif, terutama dalam bidang kebudayaan, karena pengaruh budaya asing bisa mengikis nilai-nilai budaya kita. Oleh karena itu, kita harus lebih menjaga dan melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh para leluhur kita. Dengan kemajuan yang begitu pesat terjadi pada dunia, mengakibatkan berkembangnya dunia komunikasi atau teknologi dengan cepat. Perkembangan yang sangat cepat ini, akan membuat dunia menjadi heterogen. Berkaitan dengan hal itu, nilai-nilai globalisasi semakin berpengaruh pada kehidupan masyarakat dunia, tak terkecuali dalam kehidupan sosio-kultural. Selanjutnya, kebudayaan harus dipaksa untuk bersiap memenuhi kebutuhan pengaruh globalisasi.

Seperti yang kita lihat bahwa pada saat ini banyak masyarakat Indonesia yang semakin bergantung dengan budaya luar. Sebenarnya hal ini tidak dapat dikatakan sebagai suatu kesalahan, karena kita memang berhak untuk menikmati hasil dari globalisasi yang ada. Namun, hal ini dapat dikatakan salah apabila masyarakat Indonesia akhirnya melupakan ciri khas atau budaya negaranya sendiri. Mereka lebih terfokus untuk mengenal dan belajar budaya luar, yang akhirnya hal ini secara tidak langsung mengikis rasa nasionalisme yang ada. Mayoritas dari masyarakat Indonesia juga enggan untuk belajar dan melestarikan budaya Indonesia, karena bagi mereka hal itu bukan merupakan tanggung jawab yang harus mereka lakukan. Para budayawan dan pemerintah dianggap sebagai orang yang memiliki tanggung jawab penuh akan hal itu. Padahal sesungguhnya, tanggung jawab ini dipegang oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa memandang profesinya. Bagaimana masyarakat dunia mengetahui akan keindahan dan keunikan budaya Indonesia jika hanya beberapa orang yang berpartisipasi dalam melestarikan dan mengenalkannya pada dunia luar. Kurang mengenal budaya sendiri, mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa budaya itu selalu identik dengan tarian saja. Padahal budaya memiliki cakupan dan arti yang lebih luas dari sekedar tarian, seperti sistem agama dan politik, bahasa, adat istiadat, karya seni, bangunan, pakaian hingga perkakas. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki sejuta keragaman. Zaman semakin maju, namun semangat dan ketertarikan masyarakat Indonesia dalam mengenal apalagi mempelajari budaya Indonesia itu sendiri semakin hari semakin menipis dan mengalami kemunduran.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa banyak dari masyarakat Indonesia yang menganggap budaya luar merupakan budaya yang lebih baik dari budaya lokal atau bahkan ada beberapa kelompok masyarakat yang menganggap bahwa budaya luar merupakan budaya yang terbaik. Dengan kemajuan zaman yang begitu pesat, globalisasi memberikan dampak dengan tidak adanya batas yang jelas antara negara yang satu dengan negara yang lain, dimana hal ini membuat suatu negara bisa mendapatkan informasi dunia terkini dengan sangat cepat. Perkembangan budaya pun kini banyak mengalami perubahan yang signifikan salah satunya yaitu lagu. Lagu merupakan salah satu bagian dari budaya. Pada saat ini, banyak masyarakat Indonesia bahkan dunia yang lebih menyukai atau menganggap bahwa lagu-lagu barat yang menggunakan bahasa inggris merupakan lagu yang terbaik karena terkesan lebih keren dan kekinian. Budaya Korea juga kini tak kalah saing, dapat dilihat dari serial drama Korea yang juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan bagi sebagian orang drama korea memiliki aluryang tidak berlebihan dengan para aktor yang sangat menawan dan memanjakan mata bagi mereka yang menonton. Akibatnya, karena faktor-faktor seperti itu membuat karya produksi Indonesia sulit untuk bersaing dengan dunia internasional.

Bagi kami, ini merupakan salah satu dampak negatif dan kasus yang nyata terjadi di Indonesia. Hadirnya globalisasi, membuat beberapa masyarakat Indonesia merasa tidak memiliki porsi atau tanggung jawab untuk terlibat dalam mengenal juga melestarikan budaya Indonesia pada dunia. Padahal sejatinya, budaya Indonesia adalah milik seluruh masyarakat Indonesia, dan bukan hanya bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang budaya saja.

Kami berharap bahwasannya tiap-tiap masyarakat Indonesia mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi untuk menghadapi era globalisasi ini. Dengan sedikit demi sedikit mencoba untuk menambah pengetahuan dan wawasan akan budaya yang ada di Indonesia, hal tersebut akan membentuk ketertarikan terkait budaya Indonesia. Karena sesungguhnya Indonesia memiliki banyak kebudayaan unik disetiap daerahnnya dan akan sangat disayangkan apabila kita, sebagai warga negara tidak turut serta dalam menjaga dan melestarikannya dengan baik.

Ditulis oleh: Diva Waffiya dan Nur Zahrotul Hayati Universitas Islam Indonesia

0 Comments

Leave a comment